Minggu, 26 Desember 2010

Keluarga Kudus

Keluarga Kudus Nasaret

Dalam Keluarga Kudus, besar dan tumbuh Sang imam abadi Yesus Kristus Tuhan kita, Misionaris Bapa untuk menyampaikan kabar suka cita kepada manusia yang masih hidup dalam kegelapan dosa dan bayang-bayang kematian. Namun ini bukan menjadi alasan utama, Keluarga Kudus disebut Keluarga kudus Mis...ioner tapi karena Keluarga Kudus sungguh menjadi teladan dan sumber inspirasi awal untuk seluruh keluarga Kristiani.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.VIII)

Walau dalam kebahagiaan, Yesus, Maria dan Joseph tidak menyombongkan keadaaan keluarga mereka. Mereka mewartakan injil melalui cara hidup yang suci. « berbahagialah mereka yang hidup dalam roh kesederhanaan » artinya mereka tetap hidup sebagai keluarga biasa tidak merasa mereka menjadi lebih dari keluarga yang lain. Tuhan Yesus telah mengatakan ; Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya. Dan siapa yang ingin sempurna, Yesus memberi nasehat : Jika kamu ingin menjadi sempurna, juallah harta milik mu dan datanglah kepada ku dan kamu akan mendapat harta dalam kerajaan surga.>>
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.287, 288)

Dalam keluarga yang diberkati adalah seperti yang dikatakan dalam kitab suci :
«Anak-anakku, dengarkanlah aku, bapamu, dan hendaklah berlaku sesuai dengan apa yang kamu dengar, supaya selamat » Jésus, Maria Joseph mematuhi dan menataati semua perintah dari hukum Taurat Musa untuk merayakan setiap hari-hari besar, bahkan mereka pergi ke Synagogue di Yerusalem.>>
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.223)

< Kami melihat Jesus, Maria dan Joseph dalam hidunya mengabaikan keinginan duniawi yang sangat komplet. <Jésus tidak pernah mencari kebahagiaan bagi diriNya sendiri> Santo Paulus mengatakan : sampai dunia ini berakhir Yesus akan tetap menjadi model yang memalukan bagi orang-orang Kristen bahkan Ia mengajar para muridNya dengan mengatakan : « jika seseorang ingin datang kepada-Nya, Ia harus melupakan dirinya sendiri dan hidupnya»
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.276)

< Dalam kehidupan mereka Maria dan Joseph dimampukan untuk bisa melewati banyak rintangan, menemukan penghiburan dalam keinginan saling membantu, dalam pembicaraan dan dalam pelayanan mereka saling setia satu dengan yang lain tanpa merasa harus sama atau harus sebanding. Mereka berdoa bersama, mereka bekerja bersama, mereka menderita bersama, mereka juga bersama-sama menerima rahmat dan kebajikan dari Allah.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.196)

< ketika mengalami pengalaman yang menyakitkan, tidak pernah mereka mempunyai pikiran untuk mengeluh, mereka tetap setia bersatu dengan Allah, mereka menemukan kelembutan, kebijaksanaan dari Bapa Sang penyelenggara Ilahi, meskipun nampaknya mereka kesulitan tapi mereka bahagia boleh mengalami kebahagiaan dari Allah, mereka membawa semua pengalaman mereka dan meletakkannya dalam Dia sebagai sumber kebahagiaan.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.153)

< Kebahagiaan terjadi di surga karena Yesus, Maria dan Joseph diminta menjadi jaminan atau pelindung mereka. Seratus kali kebahagiaan di surga karena mereka berusaha keras meniru Yesus, Maria dan Joseph. Dalam « Sekolah Surga = Kerajaan surga » mereka menjadi utama dalam keutamaan, sampai mereka melihat Allah dalam Sion artinya kerajaan Surga. >
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.89)

Sumber : Web Musafir MSF
http://msfmusafir.wordpress.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar