Keluarga Kudus
|
Keluarga Kudus Nasaret |
Dalam
Keluarga Kudus, besar dan tumbuh Sang imam abadi Yesus Kristus Tuhan
kita, Misionaris Bapa untuk menyampaikan kabar suka cita kepada manusia
yang masih hidup dalam kegelapan dosa dan bayang-bayang kematian. Namun
ini bukan menjadi alasan utama, Keluarga Kudus disebut Keluarga kudus
Mis...ioner tapi karena Keluarga Kudus sungguh menjadi teladan dan sumber inspirasi awal untuk seluruh keluarga Kristiani.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.VIII)
Walau
dalam kebahagiaan, Yesus, Maria dan Joseph tidak menyombongkan keadaaan
keluarga mereka. Mereka mewartakan injil melalui cara hidup yang suci.
« berbahagialah mereka yang hidup dalam roh kesederhanaan » artinya
mereka tetap hidup sebagai keluarga biasa tidak merasa mereka menjadi
lebih dari keluarga yang lain. Tuhan Yesus telah mengatakan ; Serigala
mempunyai liang, burung mempunyai sarang tetapi anak manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya. Dan siapa yang ingin
sempurna, Yesus memberi nasehat : Jika kamu ingin menjadi sempurna,
juallah harta milik mu dan datanglah kepada ku dan kamu akan mendapat
harta dalam kerajaan surga.>>
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.287, 288)
Dalam keluarga yang diberkati adalah seperti yang dikatakan dalam kitab suci :
«Anak-anakku,
dengarkanlah aku, bapamu, dan hendaklah berlaku sesuai dengan apa yang
kamu dengar, supaya selamat » Jésus, Maria Joseph mematuhi dan
menataati semua perintah dari hukum Taurat Musa untuk merayakan setiap
hari-hari besar, bahkan mereka pergi ke Synagogue di Yerusalem.>>
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.223)
<
Kami melihat Jesus, Maria dan Joseph dalam hidunya mengabaikan
keinginan duniawi yang sangat komplet. <Jésus tidak pernah mencari
kebahagiaan bagi diriNya sendiri> Santo Paulus mengatakan : sampai
dunia ini berakhir Yesus akan tetap menjadi model yang memalukan bagi
orang-orang Kristen bahkan Ia mengajar para muridNya dengan mengatakan
: « jika seseorang ingin datang kepada-Nya, Ia harus melupakan dirinya
sendiri dan hidupnya»
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.276)
<
Dalam kehidupan mereka Maria dan Joseph dimampukan untuk bisa melewati
banyak rintangan, menemukan penghiburan dalam keinginan saling
membantu, dalam pembicaraan dan dalam pelayanan mereka saling setia
satu dengan yang lain tanpa merasa harus sama atau harus sebanding.
Mereka berdoa bersama, mereka bekerja bersama, mereka menderita
bersama, mereka juga bersama-sama menerima rahmat dan kebajikan dari
Allah.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.196)
<
ketika mengalami pengalaman yang menyakitkan, tidak pernah mereka
mempunyai pikiran untuk mengeluh, mereka tetap setia bersatu dengan
Allah, mereka menemukan kelembutan, kebijaksanaan dari Bapa Sang
penyelenggara Ilahi, meskipun nampaknya mereka kesulitan tapi mereka
bahagia boleh mengalami kebahagiaan dari Allah, mereka membawa semua
pengalaman mereka dan meletakkannya dalam Dia sebagai sumber
kebahagiaan.
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.153)
<
Kebahagiaan terjadi di surga karena Yesus, Maria dan Joseph diminta
menjadi jaminan atau pelindung mereka. Seratus kali kebahagiaan di
surga karena mereka berusaha keras meniru Yesus, Maria dan Joseph.
Dalam « Sekolah Surga = Kerajaan surga » mereka menjadi utama dalam
keutamaan, sampai mereka melihat Allah dalam Sion artinya kerajaan
Surga. >
(P. Jean BERTHIER, Le Culte et l’Imitation de la Ste Famille, Paris 1906, p.89)
Sumber : Web Musafir MSF
http://msfmusafir.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar